Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dispusip Bangkalan Gelar Pelatihan Pembuatan Jamu Tradisional
Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan serta menawarkan kesempatan berusaha melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, yang memiliki branding 'Bang Pusis" (Bangkalan - Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) melaksanakan pelatihan pembuatan jamu tradisional di Aula Perpustakaan Umum, Jalan RA Kartini No. 1 Bangkalan, Selasa (29/09/2020).
Acara dibuka Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Moch. Musleh, SH., MH. Pelatihan ini dihadiri Ketua DWP Dispusip Hj. Emy Inggri Anita, perwakilan dari DWP Dispusip dan ibu rumah tangga. Adapun para instruktur oleh Ibu Siti Aisyah, SH , Dewi Wulansari dan Yuniarti Widianingrum. Pada pelatihan tersebut, Moch. Musleh, SH., MH mengatakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan kegiatan yang menghubungkan aspirasi masyarakat dalam mendorong kesejahteraan. Perpustakaan hadir dalam memfasilitasi kebutuhan akan keterampilan -keterampilan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk kali ini digelar pelatihan pembuatan jamu, mengingat disaat pandemi virus Corona seperti sekarang ini, jamu tradisional menjadi salah satu minuman yang coccok untuk dikonsumsi. Karena jamu tradisional tidak hanya berfungsi obat untuk mengobati penyekit saja, jamu juga bisa dikonsumsi sebagai ramuan untuk mencegah tubuh dari serangan berbagai penyakit atau sekedar menyegarkan tubuh. Hingga kini keberadaan jamu masih eksis dan masih banyak digemari oleh masyarakat Indonesia sebagai ramuan herbal yang kaya manfaat.